Pastitangkas.com Agen Tangkas Online Uang Asli Indonesia Terpercaya , Terbesar Dan Teraman Di Indonesia tanpa kecurangan dan banyak sekali bonus nya, diantaranya : - Bonus 1st deposit 50% - Bonus cashback hingga 90% - Bonus Refferal 10% Seumur hidup - Jumlah refferal tidak dibatasi - Jackpot ratusan juta rupiah
Jumat, 29 Januari 2016
Pesan Berantai Soal Meninggalnya Bos LV dan Virus Zika di Indonesia
Jakarta -
Isu:
Beredar pesan berantai atau broadcast yang berisi informasi soal virus zika. Info itu berisi edaran dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta agar warga waspada terhadap virus zika. Tak hanya itu, disebutkan juga ada korban meninggal dunia akibat virus tersebut. Benarkah?
Ada 6 hal yang sebutkan dalam edaran yang disebut berasal dari Dinkes DKI, yaitu:
1. Waspada wabah zika, gejala hampir sama dengan Demam Berdarah (DB) panas tinggi
2. Penularan melalui nyamuk Aedes Aegypti.
3. Semprot kamar selain saat tidur malam juga siang hari
4. Jaga kebersihan lingkungan rumah
5. Jaga pertahanan tubuh makan minum yang bersih dan panas
6. Hindari minum es
Selain edaran Dinkes DKI, dalam pesan berantai itu juga dikabarkan bahwa virus zika sudah ada di daerah Bintaro, Tangsel. Disebutkan zika merupakan virus baru yang ditularkan melalui nyamuk. Orang yang terjangkit virus zika akan merasakan gejala sakit kepala, ruam di wajah dan leher, lengan atas dan bisa menyebar ke telapak tangan dan kaki, demam dan nyeri punggung, seperti gejala chikungunya. Disebutkan juga dalam pesan itu ada korban perempuan berusia 61 tahun bernama Inka Uta yang bekerja sebagai bos LV Indonesia yang diduga meninggal dunia karena virus tadi.
Investigasi:
detikcom menelusuri asal mula pemberitaan soal virus zika. Berbagai media memberitakan soal virus zika. Virus baru yang bersumber dari nyamuk Aedes Aegypt dan sedang mewabah di Amerika Selatan.
Virus zika merupakan bagian dari kelompok Arbovirus, dan satu keluarga dengan penyakit demam berdarah dan chikungunya. Meski begitu, tingkat keparahan dan kematiannya lebih kecil daripada demam berdarah. Berdasarkan literatur, gejala virus zika tergolong ringan hingga sedang. Gejala yang muncul antara lain pegal, linu, nyeri persendian dan demam. Namun temuan terbaru mengatakan virus zika bisa menyebabkan gangguan saraf bagi janin yang masih dalam kandungan.
Terkait banyaknya kasus zika di Amerika Selatan, tim surveilans Kemenkes sudah bekerja untuk melakukan pengumpulan data terkait zika sembari meningkatkan pencegahan penularan.
detikcom juga menghubungi Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi. Dia mengatakan belum menerima laporan adanya pasien yang meninggal karena virus zika. Menurutnya kasus zika pernah ditemukan di Jambi awal tahun 2015 lalu namun tidak sampai menyebabkan kematian. Setelah itu hingga awal tahun 2016 belum ada lagi laporan soal virus zika.
"Belum ada laporan ke saya sampai saat ini," kata Koesmedi kepada detikcom, Jumat (29/1/2015).
Soal edaran yang mengatasnamakan Dinkes DKI, Koesmedi mengatakan tidak pernah mengeluarkan edaran tersebut. Dinkes ataupun Kemenkes juga tidak pernah mengeluarkan pernyataan soal adanya virus zika di Bintaro.
Menurut Keoesmedi, bila memang ada pasien yang terjangkit virus ini maka dari Dinas akan dilakukan pemantauan langsung. Tim akan datang ke rumah pasien dan mengecek kondisi lingkungan di sana.
Virus zika ini, kata Koesmedi lebih ringan dari DBD. Vaksin untuk virus ini juga belum ada. Karena itu, jika terkena virus ini, pasien disarankan istirahat dan minum yang cukup, serta makan makanan yang bergizi. Bila demam sangat mengganggu bisa mengonsumsi obat penurun demam.
Meski gejala infeksi virus zika lebih ringan dari DBD, namun zika menarik perhatian sebagian orang karena virus ini dihubungkan dengan bayi berkepala kecil (mikrosefali). Sehingga mencuat dugaan ibu hamil yang terinfeksi virus ini bisa melahirkan bayi dengan mikrosefali sehingga perkembangan otaknya terganggu.
"Virus ini jadi perhatian karena di Meksiko virus ini disebut bisa berefek pada orang hamil. Bila terkena virus zika dan daya tahan tubuh nggak kuat, maka kepala anaknya jadi kecil. Tapi kalau daya tahan tubuhnya kuat, ya nggak," ucap Koesmedi.
Terkait pesan soal meninggalnya Inka Uta, kabar itu benar adanya. Hal ini terlihat dari iklan duka yang dipasang di media cetak bertuliskan: Rest In Peace, Inka Wardhana, jenazah disemayamkan di RS Dharmais dan akan dimakamkan di San Diego Hills. Perwakilan dari Louis Vuitton Indonesia, tempat Inka bekerja, membenarkan soal kabar meninggalnya Inka. Anak Inka juga memposting kabar duka di akun instagramnya. Meski begitu, tidak disebutkan apa penyebab kematian Inka.
Untuk memperjelas penyebab meninggalnya Inka, detikcom kemudian mendatangi RS Dharmais. Namun perwakilan keluarga di sana, belum bisa menjelaskan apa-apa.
"Kami sedang berduka, dalam situasi seperti ini kami mohon maaf tidak bisa menjelaskan," tutur salah seorang yang ditunjuk sebagai juru bicara keluarga di RS Dharmais.
Kesimpulan:
Edaran Dinkes DKI soal waspada virus zika dan sudah sampai ke Bintaro, Tangerang adalah hoax. Begitu juga dengan kabar kalau virus ini menyebabkan satu orang meninggal adalah tidak benar. Sebab belum ada laporan diterima oleh Dinkes DKI. Sementara kabar kematian Inka benar adanya, namun belum jelas penyebabnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar