Sabtu, 16 Januari 2016

Hanya di Indonesia, Warga dengan Santai Lewat Depan Pelaku Bom Sarinah


Insiden penyerangan dan pengemboman yang terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat yang terjadi pada Kamis (14/1) lalu memunculkan peristiwa tak terduga.
Buktinya, selain beberapa warga sempat berfoto selfie, ada salah satu warga yang berjalan santai meski di depannya terdapat terduga pelaku teroris.
Sejumlah foto yang diunggah oleh akun Facebook Didot Bodox, memperlihatkan salah seorang pria yang berjalan santai di tengah jalan.
Sementara pria yang mengenakan baju berwarna hitam yang diduga salah satu teroris berada tepat didekatnya.
Tentu saja, foto tersebut langsung menuai beragam komentar dari para netter.
Tak sedikit netter yang heran dengan sikap pria tersebut.
""Dari Banten itu bapaknya, jadi kebal peluru," komentar salah seorang netter.
"Cuma di Indonesia itu orang bisa lewat santai di depan orang pegang senjata," sahut netter lainnya.
Pengamat teroris, Al Chaidar mengatakan, serangan bom dan penembakan masyarakat sipil di Sarinah Plaza, Sudirman Thamrin, Jakarta Pusat dikontrol oleh Bahrum Naim dari Suriah.
"Serangan ini (bom meledak di Sarinah Plaza) dikontrol oleh Bahrum Naim dari Suriah."
"Bahrum merupakan orang Solo yang sudah bergabung ke ISIS di Suriah," ujarnya saat dihubungi, Jumat (15/1/2016).
Selain itu, kata dia, pada umumnya orang-orang yang tergabung di kelompok pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Indonesia mantan anggota Jamaah Islamiyah.
"Rata-rata yang tergabung di kelompok pendukung ISIS merupakan mantan jamaah islamiyah seperti Bahrum Naim, Santoso, Abu Musa," katanya.
Sebelumnya data yang diperoleh Tribun Medan, Bahrum Naim disebut-sebut sebagai orang yang berada di balik serangan teror di Sarinah Plaza.
Bahrum Naim pernah ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror pada 9 November 2010 di Solo atas tuduhan kepemilikan senjata api dan bahan peledak ilegal.
Hakim menjatuhkan vonis dua tahun enam bulan penjara kepada Bahrum.
Selepas dari bui, Bahrum hijrah ke Suriah untuk bergabung dengan Islam State of Iraq and Syria (ISIS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar